Sabtu, 14 September 2013

BARITO HIJAU PERJUANGKAN DANAU BUTONG MENJADI KAWASAN KONSERVASI ADAT YANG MEMILIKI STATUS DIAKUI NEGARA

suasana ditengah danau Butong
Yayasan Barito Hijau kini tengah memperjuangkan kawasan Danau Butong dan sekitarnya sebagai kawasan konservasi adat yang memiliki status hukum yang diakui negara. Sebagaimana
Melintasi hutan rawa menuju Danau Butong
 diketahui, Danau Butong termasuk kawasan Kebun Rotan Sedatunya seluas kurang lebih 1.500 hektar di desa Butong Kecamatan Teweh Selatan, kurang lebih 40 mkm arah selatan dari ibukota kabupaten Barito Utara Muara Teweh secara turun temurun dilindungi oleh adat.
Kondisi demikian akhir-akhir ini dikhawatirkan tidak dapat dipertahankan lagi, kawasan ini kian terancam dengan maraknya perijinan pertambangan dan perkebunan besar sawit yang tidak jauh dari kawasan tersebut, malah kini sudah ada ijin pertambangan batu bara tepat dikawasan ini. Terhadap hal ini masyarakat desa Butong dan Yayasan Barito Hijau telah bersepakat melakukan langkah-langkah memperkuat status konservasi adat tersebut, selain secara bersinergi mengembangkan kawasan ini sebagai kawasan wisata alam (ecotourism). Untuk itu telah ditanda tangani MOu akhir tahun lalu.

Rrawa dan rotan menuju Danau Butong
Selain diharapkan adanya dukungan Pemerintah, Yayasan Barito Hijau dengan jaringan yang dimilikinya akan melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain pemetaan partisipatif, penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat, pelatihan bagi para nelayan dan masih banyak lagi program yang akan dilakukan bersama masyarakat setempat.
Guna pengembangan kawasan ini kedepan agar dapat lebih maju, Yayasan Barito Hijau sudah mengajukan sebuah proposal kepada WWF Indonesia untuk ikut membantu memfasilitasi masyarakat adat desa Butong dalam memperjuangkan status kawasan ini.




Menuju Danau Butong
Barito Hijau mengajak semua pihak untuk menaruh perhatian terhadap kawasan ini, karena kawasan ini memiliki keistimewaan, baik dari aspek ekologi (lingkungan), ekonomi maupun budaya.

Secara ekologi, kawasan Danau Butong merupakan kawasan penangkap air sekaligus penampung air untuk cadangan air sungai Barito bila terjadi musim kemarau, secara reguler air dari empat danau yang ada mengalir ke sungai Barito, sehingga setidaknya memperlambat surutnya perairan di sungai Barito bagian hilirnya. Tidak hanya itu, kawasan Danau Butong juga banyak ditemukan berjenis-jenis ikan khas yang sudah langka serta biota air lainnya, sementara dipermukaan air terdapat ratusan pepohonan, a nggerek berbagai jenis, juga terdapat sejumlah binatang baik jenis burung maupun jenis parimata (orang utan dan berbagai jenis kera).
Tokoh masyarakat, aparat Desa Butong


Bidang budaya, kawasan ini dilindungi berdasarkan kearifan lokal masyarakat adat setempat. Tidak semua orang boleh mengeploitasi Danau tersebut tanpa ijin dari Ketua Adat dan Pemerintah Desa Butong.
Kearifan lokal konservasi demikian perlu dilestarikan, agar kawasan ini dapat lestari hingga ke anak cucu nanti.





Arcun Lumboi (tokoh warga)
Bidang ekonomi, ke empat danau yang terdapat dalam kawasan Danau Butong memiliki potensi perikanan yang luar biasa, baik dengan penangkapan dari alam, maupun budidaya, sehingga telah menjadi salah satu sumber pendapatan para nelayan yang ada disana.
Selain ikan, juga dalam kawasan Danau Butong, terdapat kawasan Kebun Rotan Sedatu yang dimiliki bersama oleh masyarakat desa Butong. Luasnya sekarang kurang lebih 300 hektar dan masih potensial dipertahankan.























Tidak ada komentar:

Posting Komentar